Jumat, 02 Mei 2014

Jangan biarkan sekolah mengganggu pendidikan



Pendidikan menurut Wikipedia adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. pada umumnya  Kita mengenal ada dua  bentuk pendidikan, yaitu Formal dan Non Formal.  Menurut David Popenoe sendiri , ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.
Jika kita perhatikan tentunya fungsi dari pendidikan diatas tersebut tidak dapat kita dapatkan hanya dalam jalur pendidikan Formal saja. Banyak hal yang kita belum dapatkan pada sebuah ruangan kelas untuk mendapatkan fungsi yang maksimal dari sebuah pendidikan. Namun Tentunya banyak orang akan menggambarkan sebuah pendidikan dengan sebuah ruang pembelajaran yang formal yaitu sekolah,kuliah ataupun kursus. Ya memang tidak salah, namun tidakah sempit kita mengartikan sebuah pendidikan dengan hanya sebuah proses belajar didalam ruangan dengan kurun waktu tertentu.
Pemikiran tentang Pendidikan formal adalah segalanya pada sebagian besar orang tentunya tidak begitu saja terjadi. Wajarlah masyarakat pada umumnya menomor satukan sebuah pendidikan formal dan bisa dibilang mengabaikan pendidikan no Formal yang sebenarnya tidak kalah pentingnya bagi seseorang, karena  hampir setiap syarat dalam pendaftaran baik pendaftaran sekolah, kerja, bahkan pendaftaran calon menantu riwayat pendidikanlah yang paling disorot. Iya gak si?
Pada hakekatnya manusia hidup ingin mencapai sebuah kebahagian,dimana bahagia tidak hanya didapatkan dari pekerjaan yang terhormat dengan gaji besar, atau dengan prestasi akademik yang menjulang. Kebahagian manusia juga dipengaruhi oleh bagaimana dia berkembang serta bergaul  dalam lingkungan disekitarnya, karena sejatinya manusia adalah makhluk social. Dalam hal ini tentunya pendidikan formal saja tidak cukup, diperlukan sebuah pendidikan non formal yang dapat menjadikan kita lebih bermanfaat sebagai manusia di dunia ini. Ya!  Organisasi salah satunya.
Organisasi adalah sekumpulan dari orang-orang yang memiliki satu tujuan tertentu. Karena  memiliki tujuan tertentu, maka organisasi juga mengatur orang-orang yag menjadi anggota dengan berbagai macam usaha dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, organisasi menjadi sebuah kebutuhan nyata bagi manusia. Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat berdiri sendiri untuk menjalankan kehidupannya. Kesehariaannya akan selalu bersinggungan dengan manusia yang lain. Persinggungan tersebut dapat menguntungkan (kerja sama) dan dapat pula merugikan (menghisap/menindas). Agar terjadi persatuan yang erat dari kelompok (golongan) manusia yang memiliki kepentingan (tujuan) yang sama, maka manusia tersebut harus membentuk organisasi sebagai wadah persatuan dan kekompakan. Organisasi yang akan mengatur (memimpin) usaha-usaha golongan tersebut agar terwujud tujuannya. Pentingnya berorganisasi misalnya , Melatih kita untuk bersosialisasi. Organisasi membuat kita akan terlatih untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang. Dan hal ini sangat berguna untuk kita setelah terjun di dunia kerja.
Namun dewasa ini, kebutuhan berorganisasi sepertinya tidak lagi menjadi hal yang penting bagi sebagian orang. Kesibukan pada pendidikan formal membuat sebagian manusia acuh akan kebutuhan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain dan banayak hal luar biasa diluar dunia pendidikan formal yang disediakan oleh Tuhan YME .
Sadar ataupun tidak Kegiatan di luar sekolah/ kampus  juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan. Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan. Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.
sakit banget ya?? kayane lama gak ngrasain kaya gini,
sampe sesek napas kalo denger namanya aja...
bukan saya, ketika saya benci dari hati dengan seseorang lebih dari 2hr,
sangat menyedihkan ya , kalo pacar sendiri berusaha keras demi melihat aktftas wanita lain??
wanita yg dulu sampe memblokir pertemanan mreka sndri.
sekarang ini saya sdg berdosa sekali,, entah kenapa naluri saya benar2 ingin melihat kehancuran 2 orang yang sudah tertawa bersama pacar sya dibelakang saya.
setiap kata dan kalimat obrolan mereka , tidak mungkin bisa saya lupakan.
mungkin berlebihan, tp menurut saya tidak...
iya mgkn skrg bulum bisa pisah dg nya (pacar saya) tp rasa sayang yg dulu mgkn besar,
tdk mungkin bisa besar kembali. dan tdk bisa se mudah itu kmbali sperti dulu.



Menjadi KBM Unsoed


Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed yang akrab dengan KBMU adalah wadah dari, oleh, dan untuk mahasiswa yang bersifat kekeluargaan, demokratis, humanis, independen, kritis, mandiri, berdasarkan amanat mahasiswa dengan memegang teguh prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, kolektivitas dan intelektual. Sebuah wadah yang sebenarnya luar biasa bagi kita mahasiswa unsoed untuk lebih berkembang dan saling berinteraksi dengan sesama mahasiswa lain  yang tidak hanya berasal dari satu jurusan ataupun satu fakultas. Namun pada apa yang dapat dilihat, KBMU melalui AD ART dijelaskan mempunyai tujuan Melakukan perbaikan dan peningkatan dalam pelaksanaaan Tri Darma Perguruan Tinggi guna menuju kampus demokratis yang berpihak kepada mahasiswa  Unsoed, belum bisa dikatakan berjalan sebagaimana yang di tuliskan. Badan Eksekutif Mahasiswa Unsoed, lembaga mahasiswa di tingkat universitas, Keluarga Besar Mahasiswa fakultas atau jurusan yang merupakan Badan kelengkapan KBM Unsoed masih berjalan sendiri –sendiri tidak selayaknya satu kesatuan yang membentuk sebuah keluarga besar.

 Banyak hal yang membuat suatu keluarga besar mahasiswa Unsoed ini tidak berjalan sebagaimana yang dicita-citakan. Jumlah yang banyak, dan wilayah kampus yang tersebar lebih luas tentunya wajar menjadi sebuah alasan tidak bejalannya fungsi KBMU itu sendiri. Namun dalam hal demikian dibutuhkan peran aktif dari BEM U yang juga merupakan badan kelengkapan KBMU yang memiliki fungsi eksekutif di tingkat Universitas untuk menyatukan masing-masing unsur didalamnya  agar saling bersinergi. “ya. Menurut saya gini, untuk hubungan yang terjadi saat ini, aku sendiri gak terlalu paham petanya bagaimana, Tp yang bisa aku komentari bahwa seharusnya seluruh KBM ini harsunya saling bersinegri untuk membentuk KBMU,karena KBMU itu bukan hanya teman-teman yang dipusat aja, karena semua adalah KBM.” Ujar Ebi mahasiswa fakultas Hukum angkatan 2009. Usaha mensinegisasikan badan –badan pada KBMU, bisa dimualai dengan membuka forum diskusi bersama dengan mengundang badan di tingkat fakultas baik itu BEM ataupun HMJ di masing-masing fakultas. Dimana hal ini tidak ditemukan pada kepengurusan Bem sebelumnya. “ ya pengin, Setidaknya kumpul bareng  untuk berdiskusi bagaimana berorganisasi yang benar dan bergerak satu tujuan, jujur sampai sekarang kita kaya sendiri-sendiri,contohnya kemarin pernah bikin aliansi bem se-unsoed dan itu tanpa BEM U,harusnya kan dari bem u yang mengkoordinir.” Ujar fica eks Presiden BEM Fisip Unsoed. Melihat fakta seperti itu, BEM U sudah seharusnya melakukan terobosan –terobosan baru yang kreatif dan tentunya bisa untuk terealisasi secara nyata bukan hanya dalam bentuk program kerja saja. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah pencitraan yang baik diseluruh lapisan mahasiswa di masing-masing fakultas dan jurusan. Pencitraan ini bisa dilakukan dengan aktif terjun langsung pada kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas. Berkunjung ke setiap fakultas hanya pada masa kampanye akan membuat pencitraan yang buruk bagi kepemimpinan BEM U. Dengan seperti itu kepemimpinan BEM akan lebih dirasakan impacknya oleh seluruh mahasiswa di masing-masing fakultas, tidak hanya fakultas tertentu atau sekelompok organisasi tertentu. Tidak kalah penting juga perlu menjalin komunikasi dan kerjasama dengan mahasiswa yang tidak  berlembaga atau terkenal dengan sebutan mahasiswa kupu-kupu .karena  Mereka juga mempunyai hak untuk merasakan impack dari adanya pemerintahan di kampus. Fungsi advokasi tentunya perlu ditingkatkan lagi,  untuk  hal-hal kecil yang riskan agar  lebih peka lagi supaya  dapat mengerti apa sebenarnya yang sedang diinginkan dan dibutuhkan mahasiswa non-lembag, misalnya mengetahui bahwa banyak mahasiswa yang tidak bergabung dengan UKM ataupun organisasi manapun karena tidak menemukan tempat yang sesuai dengan bakatnya, kemudian memberikan solusinya.
            Menjadikan seluruh elemen mahasiswa menjadi sebuah keluarga besar yang saling bersinergi, tentunya sudah menjadi hal penting bagi seluruh unsure KBM Unsoed untuk  memiliki satu rasa yaitu tau siapa pemimpinnya dan bagaimana sepakterjang memperjuangkan hak mereka. Maka KBM Unsoed yang berdiri di Universitas Jenderal Soedirman pada tanggal 17 April  2006 bukan hanya cita-cita belaka.